3 November 2010

24 Jam Begitu Luka

Beritahu aku cara memaparkan kita lewat pagi
Perih sedang menjalar hingga tenggorok kerinduan
aku tak berdaya di sinaran noktah-noktah mentari
membagimu lewat rumus-rumus penyesalan
apa yang kekal dari janji masa lalu?


Dedaunan ek luruh mendahului musim gugur dan langit oranye
Jarum-jarum manis kenangan begitu pandai menusuk tulang kesendirian
Aku masih duduk dengan bacaan roman tak bernama
disana ku tak temukan kita yang bermain diksi cinta
Hanya sepasang merpati yang melakoni gelak cinta semati penuh senyuman
Tapi kita tak mampu pura-pura bak komedi romantis
Seluoid film kita telah disusun dengan egoisme yang membumbung
Kita tak pernah mengerti kita
Aku tak mencoba menerjemahkanmu dalam sayang
Mana mungkin kau merengkuh tanganku yang buruk rupa?


Ajari aku menulis kita di tengah barak senja
Mata rubimu itu telah ditelan elang-elang yang berarak ke utara
Aku baru sadar tak memilikimu sedari September lima tahun silam
Oh ya kita putus diiringi diorama pertengkaran
Masih ku ingat langit memerah diatas ubun-ubun kita
Pun ku masih ingat derai-derai air matamu akhirnya berlomba



Terlambat
Sesalku kalah
Kita tak akan pernah sama-sama
Melankoliaku semata untuk kurban di pesakitan malam
membiarkan kenangan mencekik hatiku kuat-kuat

Artikel Terkait di Bawah posting

0 komentar:

LOGIN

Template by : JON'S