Semilir angin di bulan Februari. Coba mementahkan tebing keangkuhan saat rindu melanda. Aku kalah melawan segala cinta yg kau tawarkan. Kini... ijinkan aku membalut luka dg segenap rasa cinta yg ada.. untukmu.
Aku mengisi kotak-kotak kosong di belahan jiwaku dg gambarmu. Aku menyanyikan lagu cinta untukmu. Aku menulis puisi cinta untukmu jua. Kini, masih ragukah emgkau dg kasihku padamu ?
Sesuatu yg alamiah. Saat kurasakan cinta dalam siluetmu yg kerap menerpa aku oleh grahamu. Terjerat antara sekat, berusaha menghangati jiwa dalam rindu yg kau cipta.
Be with U, I've found a different sense. Be with U, it joys and warm. Be with U, I feel comfortable and meaning as I am. Be with U, it's romantic time always. Be with U, it makes me safe in U'r arm.
Rinduku belum tunas, kalau tak bisa menggapai indahmu yg sempat mencuri hatiku. Rinduku belum tuntas, tatkala jejakmu meranggas di pelataran sunyiku...mencarimu. Rinduku belum menyatu, bila aku tidak menulis puisi ini untuk yg terkasih. Untuk rindu yg lunas !!!
Aku menyisir kenangan yg memeluk kita senantiasa, menghitung berapa kasih putih di pesisir tiada tepi. Jauh aku mengayuh mencoba mengerti, menjelajahi samudera hatimu. Membentuk noktah-noktah kembara. Menyusun bilangan cinta. Aku temukan kemudian di dasaran... "Cinta dan Kesetiaan" .. Abadi.
Jujur saja puisi-puisi ini bukan saya yg buat tapi salah satu teman saya. Karena memang saya tidak se-keren Mas Rystiono dalam membuat puisi cinta.
Artikel Terkait di Bawah posting
Aku mengisi kotak-kotak kosong di belahan jiwaku dg gambarmu. Aku menyanyikan lagu cinta untukmu. Aku menulis puisi cinta untukmu jua. Kini, masih ragukah emgkau dg kasihku padamu ?
Sesuatu yg alamiah. Saat kurasakan cinta dalam siluetmu yg kerap menerpa aku oleh grahamu. Terjerat antara sekat, berusaha menghangati jiwa dalam rindu yg kau cipta.
Be with U, I've found a different sense. Be with U, it joys and warm. Be with U, I feel comfortable and meaning as I am. Be with U, it's romantic time always. Be with U, it makes me safe in U'r arm.
Rinduku belum tunas, kalau tak bisa menggapai indahmu yg sempat mencuri hatiku. Rinduku belum tuntas, tatkala jejakmu meranggas di pelataran sunyiku...mencarimu. Rinduku belum menyatu, bila aku tidak menulis puisi ini untuk yg terkasih. Untuk rindu yg lunas !!!
Aku menyisir kenangan yg memeluk kita senantiasa, menghitung berapa kasih putih di pesisir tiada tepi. Jauh aku mengayuh mencoba mengerti, menjelajahi samudera hatimu. Membentuk noktah-noktah kembara. Menyusun bilangan cinta. Aku temukan kemudian di dasaran... "Cinta dan Kesetiaan" .. Abadi.
Jujur saja puisi-puisi ini bukan saya yg buat tapi salah satu teman saya. Karena memang saya tidak se-keren Mas Rystiono dalam membuat puisi cinta.
0 komentar:
Posting Komentar